Senin, 17 November 2014

MEMORI OPTIK

Pengertian Memori Optik
Pengertian Optical Disk - Optical Disk adalah media penyimpanan data elektronik yang dapat ditulis dan dibaca dengan menggunakan sinar laser bertenaga rendah. Optical disk pertama kali ditemukan pada tahun 1958. Kemudian teknologi ini dipatenkan beberapa tahun kemudian. Perkembangan berikutnya, ditemukan teknologi optical media untuk data video dalm laser disc yang dikeluarkan oleh philips, pada tahun 1978.Berlanjut setelah itu, audio compact disc (CD) dikeluarkan sony pada tahun 1983.

Optic Disk memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a.  Menggunakan laser untuk menulis dan membaca data.
b. Dapat digunakan untuk menyimpan data yang volumenya sangat besar.
c.  Dapat membaca lebih cepat

JENIS-JENIS MEMORY OPTIK

Jenis-jenis Optical Disk - Ada beberapa Jenis Optical disk saat ini, dimulai dari CD, DVD, Blu Ray, hingga saat ini ada yang terbaru dari optical disk yaitu FM DISK. Berikut penjelasan jenis-jenis Optical Disk.

1. CD (Compact Disc atau Laser Optic Disc)
CD merupakan jenis piringan optic yang pertama kali muncul. Pembacaan dan penulisan data pada piringan melalui laser. CD berbentuk lingkaran dengan diameter 120 mm serta memiliki libang ditengahnya yang berdiameter 15 mm. kapasitas penyimpanan CD dapat mencapai 870 Mb yang dapat menyimpan data hingga 99 menit.

 Contohnya :
·       CD-Rom (Compact Disk read only memory) adalah jenis piringan optic yang mempunyai sifat hanya bisa dibaca. Kapasitas sebuah CD Rom yang berukuran 4,72 inch dapat menampung hingga 640 Mb atau kira-kira 300.000 halamat text.
·        CD-R (CD Recordable) merupakan jenis CD yang dapat menyimpan data seperti halnya disket, namun isinya tidak dapat diubah lagi.
·       CD-RW (CD Writetable) merupakan jenis CD yang dapat menyimpan data namun isinya dapat dihapus dan dapat diganti dengan data yang baru.

2. DVD (Digital Video Disc / Digital Versatile Disc)

 DVD adalah merupakan pengembangan dari CD. DVD memiliki kapasitas yang jauh lebih besar dari pada CD biasa, yaitu sekitar 4,7 – 17 GB. Kemampuan DVD dapat dilihat dari jenisnya, yaitu :
·       Single-side, single layer kapasitas 4,7 GB
·       Double-side, single layer kapasitas 8,5 GB
·       Single-sided, double layer kapasitas 9,4 GB
·       Double-sided, double layer kapasitas 17 GB 

3. Blu Ray
Teknologi Blu-ray adalah merupakan format disc optic, yang merupakan perkembangan dari CD dan DVD. Keunggulan dari blu-ray yaitu pada kapasitas lapisan-sided Blu-ray disc, dimana lebih besar 35 kali dari CD dan lebih besar lima kali dari DVD. Kapasitas Blu-Ray disc dual layer memiliki kemampuan menyimpan data sampai dengan 50 Gb per keping.
 Selain itu, spesifikasi Blu-ray dalam kecepatan membaca tiga kali lipat lebih cepat dibandingkan DVD. Ini mengarah ke video kualitas tinggi dan audio jernih, Khusus yang penting dalam applikasi HDTV.

Teknologi Multi-layering telah disesuaikan dengan kemampuan double Blu-ray disc dalam aplikasi standar, dan ada versi eksperimental ditampilkan sampai dengan sepuluh kali lipat peningkatan dalam ruang penyimpanan. Manfaat tambahan Blu-ray player melalui pemutar DVD termasuk Internet konektivitas untuk men-download subtitles dan update fitur built-in Java virtual machine.

Blu-ray disc menggunakan ultra-short dengan panjang gelombang laser 405 nanometer, dimana lebih kecil dari pada DVD yang mencapai 650 nanometer. Dengan begitu, maka bisa menyorot objek dengan presisi lebih tinggi. Hasilnya, data bisa diikat dengan lebih ketat dan disimpan di ruang yang lebih kecil. Inilah yang membuat BD mampu menyimpan lebih banyak data meskipun ukuran disknya sama dengan CD atau DVD.

Blu-ray disc juga memiliki lapisan permukaan yang lebih tipis hanya 0,1mm dibandingkan HD-DVD yang tebalnya 0,6mm. Dengan begitu, laser bisa menembakkan data dengan lebih fokus. Untuk read atau write, kecepatan minimal Blu-ray adalah 1x atau sekitar 36Mbps, jauh dari DVD yang kecepatannya hanya 10Mbps. Dan kabarnya, kecepatan tersebut masih akan digeber hingga 8x atau 288Mbps.

 4. Fluorescent Multilayer DISK(FM DISK)

Fluorescent Multilayer Disc (FM Disc) adalah jenis optical disk yang mampu menampung sampai 140 GB data sekaligus, dengan kecepatan baca data sampai 1 GB per detik.
FM Disc berbeda dengan kepingan yang beredar saat ini. Warnanya tidak keperakan atau keemasan, melainkan bening seperti sebuah plastik transparan biasa.

 Multilayer
Salah satu keistimewaan adalah banyaknya layer yang ada dalam setiap kepingan. Masing-masing kepingan memang memiliki lebih dari satu layer atau lapisan. Bahkan lebih dari 10 lapisan sekaligus. Tepatnya adalah 12 lapisan pada FM Disc yang dikembangkan pada tahap awal.
·         Aplikasi
Banyak sekali aplikasi yang spat menggunakan teknologi ini. Pertama untuk menyimpan data hiburan seperti Game, Musik, Film dan tentunya untuk menyimpan data keperjaan. 1 keping FM Disc bisa menmapung lebih dari 10 film DVD.
Sebagai ruang Back-up, sangat cocok karena kapasitasnya yang sangat besar. Dengan FM Disc kekhawatiran rusak-nya media back-up dapat diminalisasi walaupun tergores lapisan luarnya.
·         Jenis FMD
Ada tiga jenis FM teknologi yang telah selesai dikembangkan:
1. FM Disc ROM
Ini adalah jenis pertama yang akan = diperkenalkan. FM Disc ROM nantinya akan banyak digunakan untuk kepentingan produksi, baik film maupun pernati lunak. Dengan kapasitas yang besar kualitas film dapat lebih baik. Karena ini berarti film akan mengalami lebih sedikit proses kompesi. Sama halnya dengan audio.
Sedangkan untuk peranti lunak, kehadirannya akan sangat berpengaruh khussnya untuk peranti lunak seperti game dan peranti lunak pendidikan yang umumnya membuat banyak informasi.
2. FM Disc WORM (Write Once Read Many)
FM Disc WORM disebut juga Rewritable FM Disc adalah kepingan yang dapat diisi sendiri. Kepingan inilah yang nantinya dipergunakan sebagai media back-up.
Cara penulisannya hampir sama dengan menulis pada rewritable CD, hanya saja ada sedikit perbedaan pada penambahan material fluorescent. Ada dua metode penulisan yang digunakan masing-masing terletak pada perbedaan penambahan element fluorescent-nya.
Denga metode pertama atau yang dikenal dengan metode thermal, material fluorescent diaplikasikan dari awal. Sedangkan pada metode kedua yang chemical, material fluorescent diaplikasin pada tahap lanjut.
3. FM Card atau Clear Card
FM Card sebenarnya adalah sebuah FM Disc yang dilapisi bagian luar berbentuk kartu kecil. Kepingan yang ada didalam Clear Card adalah kepingan dengan diameter 50 mm, atau 5 cm. Model pertama yang dikembangkan adalah dengan 20 lapisan data – 10 GB data serta memiliki densitas recording sebesar 400 Mbytes/cm2.

5. Laser Disk (LD) atau cakram laser.
Cakram laser (LD) adalah sebuah piringan optical yang digunakan untuk menyimpan video dan film, dan merupakan media penyimpan data pada cakram optic komersial pertama. Cakram laser awalnya dinamakan Discovision pada tahun 1978, teknologinya dilisensikan dan dijual dengan nama Reflective Optical Video disc, laser Video disk, Laser vision, discovision, dan MCA discovision sampai akhirnya pioneer electronis memiliki sebagian format ini dan akhirnya dinamai Laser Disc pada pertengahan dan akhir 1980-an.

6. Foto CD
Foto CD adalah sebuah system yang dirancang oleh Kodak untuk mendigitalkan dan menyimpan foto dalam CD. Diluncurkan pada 1992, cakram dirancang untuk menyimpan hampir 100 gambar berkualitas tinggi, scan sidik jari dan slide dengan menggunakan pengkodean eksklusif khusus. Foto CD disc didefinisikan dalam buku beige dan sesuai dengan CD-ROM XACD-I dan spesifikasi bridge juga. Dimaksudkan untuk bermain di CD-I pemain, foto pemutar CD (Apple Power CD misalnya), dan computer manapun dengan software yang sesuai.

7. CD teks
CD-teks atau dikenal juga dengan Red Book Compact disc merupakan spesifikasi standar untuk CD audio. Hal ini memungkinkan untuk penyimpanan informasi tambahan (misalnya, nama album, nama lagu, dan artis) pada CD audio standar-compliant. Informasi ini disimpan baik dalam daerah lead-indari CD, dimana terdapat sekitar lima kilo byte ruang yang tersedia, ataupun disub-kanal untuk RW pada disk, yang dapat menyimpan sekitar 31 megabyte. Area terakhir ini tidak digunakan oleh red book.

8. DVD-RDL

DVD+RDL(DL singkatan dari double layer) juga disebut DVD+R9, adalah turunan dari format DVD+R, diciptakan oleh DVD+Rw alliance. Secara umum, DVD bisa dapat menyimpan data sebesar 4,7 Gigabit. Penggunaanya didemonstrasikan pertama  kali pada bulan Oktober 2003. DVD+RDL disc mempekerjakan dua lapisan recordabledye, yang masing-masing mampu menyimpan hampir 4,7Gb dari disk single-layer, hampir dua kali lipat kapasitas total disk 8,55 GB (7,99 GiB).

9. DVD-RW
DVD-RW adalah cakram optic yang dapat ditulis kembali dan memiliki kapasitas sama dengan DVD-R, biasanya 4,7 GB. Format ini dikembangkan oleh pioneer pada November 1999 dan telah disetujui oleh DVD forum. Keuntungan utama DVD-R adalah kemampuan menghapus dan menulis kembali sebuah cakram DVD-RW. Menurut pioneer cakram DVD-RW dapat ditulis sekitar 1000 kali, sebanding dengan standar CD-RW. Cakram DVD-RW biasanya digunakan untuk tujuan backup, kumpulan berkas atau home DVD video record. Keuntungan lain adalah bila ada kesalahan menulis, cakram masih dapat digunakan dengancara menghapus data yang salah tersebut.

10. DVD+RW
DVD+RW adalah format rewritable untuk DVD dan dapat menyimpan data sampai 4,7 GB. DVD+RW diciptakan oleh DVD+RW allince, sebuah konsorsium industry dan produsen disk drive. Dari sisi bisnis format DVD+RW yang diciptakan terutama untuk menghindari pembayaran royalty kepada DVD forum yang menciptakan format DVD-RW. Selain itu DVD+RW mendukung metode penulisan yang disebut lossless linking yang membuatnya cocok untuk akses acak (random access) dan meningkatkan kompatibilitas dengan pemutar DVD.

11. DVD-RAMDVD-RAM (DVD-Random Access Memory) adalah disk khusus yang diperkenalkan pada tahun 1996 oleh forum DVD, yang dikhususkan untuk media DVD-RAM RW dan DVD write yang tepat. DVD-RAM digunakan dalam computer serta cam corder dan perekam video pribadi sejak tahun 1998.

12. BD-R dan BD-RE(Blu-ray Disc Recordable)
BD-R dan BD-RE  adalah format Blue Ray Disk (BD) yang dapat direkam dengan perekam optik.  BD-R disc ditulis satu kali, sedangkan BD-RE bisa dihapus dan direkam berulang kali. Kapasitas disk adalah 25 GB (2,31 GiB) untuk cakram single layer dan 50 GB (46,61 GiB) untuk lapisan cakram ganda.
 
13. UniversalMediaDisk
Universal Media Disc (UMD) adalah sebuah media cakram optic yang dikembangkan oleh Sony untuk penggunaan Play Station Portable. UMD ini bisa menyimpan data sampai sebesar 1.8 GB (gigabyte), termasuk permainan video, film, music atau kombinasinya.

SUMBER
http://top-ilmu.blogspot.com/2012/10/pengertian-optical-disk-dan-jenis.html
http://black9innocent.wordpress.com/2012/01/09/optical-memory/


    

Pengertian Dan Jenis RAID (Redudant Array of Inexpensive/Independent Disk)

      Pernahkah anda mendengar istilah menggabungkan beberapa disk seolah-olah  menjadi satu disk pada komputer dengan beberapa disk yang berfungsi sebagai penyimpanan data sedangkan yang lain sebagai koreksi error?  Itulah yang dinamakan RAID (Redundant Array of Inexpensive/Independent Disk). Pada kesempatan ini, akan dijelaskan pengertian dan jenis-jenis RAID.
     RAID adalah  suatu sistem yang terbentuk dari beberapa hardisk/drive yang digunakan untuk mengimplementasikan fitur toleransi kesalahan pada media penyimpanan komputer denagan menggunakan cara redudansi (penumpukan) data dan meningkatkan keandalan kinerja I/O dari harddisk. Ada beberapa jenis dari RAID yaitu RAID 0 s/d RAID 6

1.) RAID 0 (mode striping)
      Pada RAID 0 ini membutuhkan minimal 2 harddisk yang digunakan. Sebenarnya RAID 0 ini belum bisa dikatakan sebagai RAID karena tidak ada harddisk yang berfungsi sebagai koreksi errornya. Prinsip dari RAID 0 adalah menggabungkan kapasitas harddisk satu dengan yang lainnya sehingga secara logika hanya terlihat satu harddisk yang terbaca pada komputer dengan kapasitas besar. Data yang ditulis pada harddisk-harddisk tersebut terbagiatas fragmen-fragmen. Dimana fragmen-fragmen tersebut disebar diseluruh harddisk. Ada keuntungan dan kekurangan dari pembentukan RAID 0 ini. 
Keuntungannya adalah memungkinkan kita untuk menghemat biaya dan juga dapat membuat harddisk dalam kapasitas yang besar yang tentunya belum ada dipasaran. Sebagai contoh :
Kita memerlukan harddisk dalam kapasitas besar yakni 5TB. Sedangkan dipasaran sekarang harddisk dalam kapasitas tersebut belum tersedia. Jika adapun akan dibandrol dengan harga yang sangat mahal. Kita dapat mengakalinya untuk membuat harddisk 5 TB tersebut yakni dengan menggunakan prinsip dari RAID 0 ini. Kita memerlukan 10 buah harddisk dengan kapasitas 500GB (harga 1 harddisk sekitar 450 ribu) atau memerlukan 5 buah harddisk dengan kapasitas 1TB (harga 1 buah harddisk sekitar 1juta). Maka untuk membuat haddisk dengan kapasitas 5 TB kita membutuhkan biaya sekitar 4,5 - 5 juta. Jika dibandingkan dipasaran (jika ada) sekarangpun harddisk dengan kapasitas 5 TB akan dibandroll dengan harga diatas 5 juta. Nah inilah kenapa disebut sebagai Redundant Array of Inexpensive Disk.
Keuntungan lainnnya adalah data dapat dibaca secara cepat dengan RAID 0 karena saat komputer membaca sebuah fragmen di satu harddisk, komputer juga dapat membaca fragmen lain di harddisk lainnya.
Kekurangannya adalah karena tidak ada harddisk yang berfungsi sebagai koreksi errornya untuk mengembalikan data kebentuk semula maka jika salah satu harddisk mengalami kerusakan fisik maka data tidak akan dapat dibaca sama sekali.

2.) RAID 1 (mode mirroring)
      Membutuhkan ninimal 2 harddisk. Prinsipnya adalah menyalin isi dari sebuah harddisk ke harddisk lainnya dengan tujuan jika salah satu harddisk rusak secara fisik maka data tetap dapat diakses dari harddisk lainnya. Mirroring maksudnya setiap harddisk penyimpan data memiliki satu harddisk sebagai pem-backup data untuk mengembalikan data yang rusak ke data semula. Kelebihannya adalah keandalan dalam  mengembalikan data lebih baik. Sedangkan kekurangannya adalah membutuhkan biaya lebih mahal karena membutuhkan biaya 2x lipat. Contoh :
Sebuah server mempunyai 2 unit harddisk dengan kapasitas masing-masing 80GB dan dikonfigurasi dengan RAID 1. Setelah beberapa tahun, salah satu harddisknya mengalami kerusakan fisik. Namun data pada harddisk lainnya masih dapat dibaca, sehingga data masih dapat diselamatkan selama bukan semua harddisk yang mengalami kerusakan fisik secara bersamaan.

3.) RAID 2
      Membutuhkan minimal harddisk sebanyak 5buah (n + 3 dimana n > 1 dengan n = jumlah hardisk data). Prinsipnya adalah sama dengan menggunakan prinsip stiping. Hanya saja yang membedakan adalah ditambahkannya 3 harddisk sebagai fungsi parity hamming yang fungsinya sebagai penyimpan hamming code dari hasil perhitungan tiap bit-bit yang ada di harddisk untuk koreksi errornya, sehingga data lebih reliable (handal). Jadi kelebihannya adalah data lebih handal dengan 3 harddisk sebagai koreksi errornya. Kekurangannya adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengakses data menjadi lama dan RAID 2 tidak digunakan karena kita tidak memerlukan koreksi error yang terlalu banyak yang malah dapat meyebabkan waktu akses lebih lama.

4.) RAID 3
      Membutuhkan minimal harddisk sebanyak 3 buah (n + 1 dimana n > 1 dengan n = jumlah hardisk data). Juga menggunakan sistem striping dengan harddisk tambahan sebagai reliability, namun disini hanya ditambahkan  sebuah harddisk sebagai parity hamming. Harddisk terakhir inilah yang digunakan untuk menyimpan parity hamming dari hasil perhitungan tiap bit-bit yang ada di harddisk lainnya.
Contoh : Kita mempunyai 4 harddisk (harddisk A, B, C, dan D) dengan ukuran sama 500GB. Jika kita mengkonfigurasikannya dengan RAID 3, maka kapasitas yang didapatkan adalah 3 x 500GB = 1,5 TB. Sedangkan haddisk D digunakan untuk menyimpan informasi parity (bukan data) dari ketiga harddisk lainnya. Ketika terjadi kerusakan fisik dari salah satu harddisk utama (A,B,C) maka data tetap fapat dibaca dengan memperhitungkan parity yang ada di harddisk D. Jika hardisk D yang mengalami kerusakan, maka data tetap dapat dibaca dari ketiga harddisk lainnya.

5.) RAID 4
      Hampir sama dengan RAID 4 yang juga membutuhkan minimal harddisk sebanyak 3 buah (n + 1 dimana n > 1 dengan n = jumlah hardisk data). Juga menggunakan sistem striping dengan harddisk tambahan sebagai reliability, dan hanya ditambahkan sebuah harddisk sebagai parity hamming. Yang membedakan adalah pada RAID 4 harddisk terakhir yang digunakan untuk parity hamming bukan berasal dari perhitungan bit-bit data melainkan dalam ukuran yang lebih besar yakni dalam ukuran blok-blok data. RAID 4 jarang digunakan karena sering terjadi bottleneck yaitu penyempitan jalur data saat mengakses data sehingga dapat menyebabkan komputer hang (bekerja tidak maksimal).

6.) RAID 5
      Pada dasarnya RAID 5 sama dengan RAID 4, yang membedakan adalah parity terdistribusi. Tidak menggunakan harddisk khusus untuk menyimpan paritynya, melainkan parity disebar ke seluruh harddisk. Harddisk minimal yang dibutuhkan juga sama 3 buah (n +1 dimana n > 1 dengan n = jumlah hardisk). Parity disebar disetiap harddisk dilakukan untuk mempercepat akses dan menghindari bottleneck yang terjadi karena akses harddisk yang tidak terfokus pada kumpulan harddisk yang berisi data saja.

7.) RAID 6
      Umumnya RAID 6 adalah peningkatan dari RAID 5. Penambahan parity menjadi 2 (p+q). Jumlah haddisk minimalnya menjadi 4 buah ( (n +2 dimana n > 1 dengan n = jumlah hardisk). Penambahan harddisk ditujukan untuk menanggulangi jika suatu saat ada dua buah harddisk rusak secara bersamaan sehingga masih dapat ditoleransi. Misalnya jika sebuah harddisk mengalami kerusakan, saat proses pertukaran harddisk tersebut terjadi kerusakan lagi di salah satu harddisk yang lain, maka masih dapat ditoleransi dan tidak mengakibatkan kerusakan data di harddisk yang bersistem RAID 6.


    

Pengertian Clud Computing

Clud Computing

adalah komputasi berbasis internet, dimana server yang dibagi bersama menyediakan sumber daya, perangkat lunak, dan informasi untuk komputer dan perangkat lain sesuai permintaan. Cloud computing merupakan evolusi alami dari luas adopsi virtualisasi, arsitektur berorientasi layanan dan komputasi utilitas. Cloud computing menggambarkan suplemen baru, konsumsi, dan model pengiriman untuk layanan berbasis IT di Internet, dan biasanya melibatkan over-the internet penyediaan sumber daya secara dinamis scalable dan sering virtualisasi. Penyedia cloud computing memberikan aplikasi bisnis yang umum online yang diakses dari yang lain layanan Web atau perangkat lunak seperti browser Web, sedangkan perangkat lunak dan data disimpan di server.

Kelebihan Cloud Computing

Menghemat biaya investasi awal untuk pembelian sumber daya. Bisa menghemat waktu sehingga perusahaan bisa langsung fokus ke profit dan berkembang dengan cepat. Membuat operasional dan manajemen lebih mudah karena sistem pribadi/perusahaan yang tersambung dalam satu cloud dapat dimonitor dan diatur dengan mudah. Menjadikan kolaborasi yang terpercaya dan lebih ramping.Mengehemat biaya operasional pada saat realibilitas ingin ditingkatkan dan kritikal sistem informasi yang dibangun. Kekurangan  Cloud Computing Komputer akan menjadi lambat atau tidak bisa dipakai sama sekali jika internet bermasalah atau kelebihan beban. Dan juga perusahaan yang menyewa layanan dari cloud computing tidak punya akses langsung ke sumber daya. Jadi, semua tergantung dari kondisi vendor/penyedia layanan cloud computing. Jika server vendor rusak atau punya layanan backup yang buruk, maka perusahaan akan mengalami kerugian besar.
Menurut NIST ( National Institute of Standards and Technology), sebuah sistem dapat dikatakan Cloud Computing / Komputasi Awan bila memenuhi 5 karakteristik dibawah ini :
Resource Pooling adalah sumber daya bisa berupa storage, CPU, memory, network bandwidth dsb yang disediakan oleh penyedia service untuk memenuhi kebutuhan pelanggan untuk digunakan secara bersama-sama oleh sejumlah user (multi-tenant).
Broad Network Access atau Luas Jaringan Akses yang memungkinkan penguna service dapat mengakses melalui perangkat seperti smartphone, laptop, tablet, workstation, dsb.
Measured Service merupakan layanan monitoring yang disediakan oleh provider service yang memungkinkan penguna service Cloud Computing / Komputasi Awan untuk memonitoring resources, seperti bandwidth, kapasitas, proses yang sedang berjalan, dsb.
Rapid Elasticity yang berarti kapasitas layanan service dapat dinaikan atau diturunkan setiap saat dengan mudah dan bebas.
Self Service, diharapkan penguna service dapat secara mandiri untuk mengkonfigurasi layanan  Cloud Computing / Komputasi Awan secara mandiri tanpa harus berinteraksi dengan pihak cloud provider.

 Sejarah Cloud Computing

Tahun 1960 John McCarthy, Pakar Komputasi dan Intelegensi Buatan dari MIT. “Suatu hari nanti, komputasi akan menjadi Infrastruktur publik seperti halnya listrik dan telepon.”  Ini adalah sebuah ide yang mengawali suatu bentuk komputasi yang kita kenal dengan istilah Cloud Computing. 
Tahun 1995 Larry Ellison, pendiri perusahaan Oracle. “Network Computing” Ide ini sebenarnya cukup unik dan sedikit menyindir perusahaan Microsoft pada saat itu. Intinya, kita tidak harus "menanam" berbagai perangkat lunak kedalam PC pengguna, mulai dari sistem operasi hingga perangkat lunak lainya. Cukup dengan koneksi dengan server dimana akan disediakan sebuah environment yang mencakup berbagai kebutuhan PC pengguna.
Pada era ini juga wacana “Network Computing” cukup populer. Banyak perusahaan yang menggalang sistem ini contohnya Sun Mycrosystem dan Novell Netware. Disayangkan kualitas jaringan komputer saat itu masih belum memadai, penggunapun cenderung memilih PC karena cenderung lebih cepat. 
Akhir Era-90 Lahir konsep ASP (Application Service Provider) yang ditandai dengan kemunculan perusahaan pusat pengolahan data. Ini merupakan sebuah perkembangan pada kualitas jaringan komputer. Akses untuk pengguna menjadi lebih cepat. 
Tahun 2000 Marc Benioff, mantan wakil presiden perusahaan Oracle. “salesforce.com” ini merupakan sebuah perangkat lunak CRM dengan basis SaaS (Software as a Service). Tak disangka gebrakan ini mendapat tanggapan hebat. Sebagai suksesor dari visi Larry Ellison, boss-nya. Dia memiliki sebuah misi yaitu “The End of Software”.  
2005 – Sekarang Cloud Computing sudah semakin meningkat populatitasnya, dari mulai penerapan sistem, pengunaan nama, dll. Amazon.com dengan EC2 (Elastic Computer Cloud); Google dengan Google App. Engine; IBM dengan Blue Cord Initiative; dsb. Perhelatan cloud computing meroket sebagaimana berjalanya waktu. Sekarang, sudah banyak sekali pemakaian sistem komputasi itu, ditambah lagi dengan sudah meningkatnya kualitas jaringan komputer dan beragamnya gadget yang ada. Contoh dari pengaplikasianya adalah Evernote, Dropbox, Google Drive, Sky Drive, Youtube, Scribd, dll.